budidaya kolam ikan

 berbudidaya ikan di kolam terpal













Budidaya ikan sangat menarik perhatian para petani karena permintaa pasar terus yang terus meningkat. Pemerintah pun secara agresif memberikan dukungan melalui penelitian dan kampanye benih unggul
Sehingga berbagai pusat muncul dari budidaya ikan di sejumlah daerah. Untuk mendapatkan manfaat maksimal, budidaya ikan tidak bisa dilakukan hanya kegiatan subsisten saja.
Oleh karena itu, budidaya ikan akan mendapat manfaat lebih jika dilakukan secara intensif. Memilih bisnis ternyata tidak menjadi modal sesuatu yang besar. Banyak peluang binis besar, Anda bisa mendapatkannya dari sesuatu yang tampak sepele seperti budidaya ikan.
Berikut cara budidaya ikan di kolam menggunakan terpal, dikuti dari seputarikan:
1. Konstruksi kolam
Tahap utama dalam budidaya ikan adalah wadah budidaya baik kolam tanah maupun kolam terpal dan kali ini adalah cara budidaya ikan di kolam terpal. Bagian dalam kolam terpal dicuci dengan sabun untuk menghilangkan bau lem atau bahan kimia yang dapat membunuh benih ikan.
Setelah itu, bagian dalam terpal dibilas bersih dan dikeringkan selama satu hari, kolam diisi dengan air hingga 20 cm. Setelah kolam sudah terisi air diamkan selama kurang lebih satu minggu untuk proses pembentukan lumut dan untuk pertumbuhan fito plankton.
Kemudian tambahkan air lagi hingga mencapai 80 cm setelah ikan berangsung dewasa. Air yang telah ditinggalkan selama seminggu penuh dan diberikan daun-daun seperti daun singkong, atau pepaya. Tujuannya agar air berwarna hijau. air hijau untuk mencegah bau yang disebabkan karena penguapan air kolam dan harus dilakukan 25% penambahan dan penggantian air.
2. Pemilihan Benih Unggul
Benih unggul dapat kita lihat dengan cara memperhatikan Ciri-ciri seperti: benih terlihat aktif melakukan oksigenasi; gesit, agresif dan cerah; ukuran terlihat sama rata; dan warna sedikit lebih terang.
3. Penebaran Benih
Siapkan benih 1000 ikan ukuran 1,5-2 inci. Untuk ukuran kolam 2m x 1m x 1m. jika budidaya yang di lakukan dalam kuota yang besar maka penebaran benih kita akumulasikan dengan perbandingan sesuai ketentuan diatas.
Bibit yang baru dibeli jangan segera dimasukkan ke dalam wadah atau kolam untuk budidaya, tapi harus melalui tahap peredaman yang dapat menyesuaikan benih ikan dengan air di kolam habitat untuk ikan di budidaya.
Langkah-langkah sebagai berikut :
  • Siapkan bak/ember;
  • Masukan air kolam yang akan di jadikan budidaya ikan kedalam ember/bak;
  • Masukan benih ikan yang akan di tebar;
  • Diamkan selama kurang lebih selama 30 menit (tujuan agar benih ikan melakukan penyesuain dengan air kolam bakal budidaya) dan untuk menghilang stres ikan setelah di pindahkan dari habitat penangkaran dan akan masuk kehabitat baru; dan
  • Setelah 30 menit benih dapat di tebar ke dalam kolam baik kolam tanah maupun kolam terpal.
Penebaran benih baik lakukan pada pagi atau malam hari karena di waktu pagi atau malam hari kondisi air relatip stabil. Setelah lele berumur lebih dari 20 hari, ikan perlu disortir dengan menggunakan bak penyortir berukuran 9 -12 cm.
Alasannya dilakukan sortir karena, ikan lele yang lebih kecil akan sulit untuk mendapatkan makanan karena kalah cepat dengan yang lebih besar dan dapat memperlambat laju pertumbuhan ikan sebagian. Oleh karena itu, sejak awal kita harus menyiapkan dua kolam ukuran yang sama dengan tujuan untuk memisahkan ikan yang sudah di lakukan sortir.
Apabila tidak mempunyai lokasi yang cukup luas kita dapat menyiapkan kolam untuk ikan hasil sortir lebih kecil dari kolam budidaya. karena hanya ikan yang kecil saja yang di pindahkan ke kolam hasil sortir (kolam kecil untuk ikan yang kecil) dan kolam yang besar kita gunakan untuk ikan yang besar.
4. Pengaturan Kualitas air
Air kolam akan berkurang karena proses penguapan maka perlu tambahkan air sampai tingkat air kembali ke posisi normal. Pada tingkat air 20 cm (bulan pertama), 40 cm (bulan kedua), dan 80 cm (bulan ketiga).
Warna air yang terbaik bagi ikan  berwarna hijau menunjukkan bahwa kualitas air yang baik untuk ikan. Dan air akan berubah merah ketikan ikan sudah dewasa untuk siap panen.
5. Kedalaman air
Kolam jangan terlalu dangkal karena penguapan akan membuat ikan menjadi terlalu panas. Tentunya ini akan membuat ikan menjadi kelelahan dan mati. Solusinya adalah dengan menambahkan air telah surut kembali ke posisi yang telah ditentukan.
Selain itu perlu untuk menambahkan tanaman air seperti kangkung, daun talas / talas, dan eceng gondok. Fungsi sebagai tanaman peneduh, selain itu juga dapat menyerap racun yang terkandung dalam air kolam. tingkat air kolam 20 cm (bulan pertama), 40 cm (bulan kedua), dan 80 cm (bulan ketiga).
6. Tingkat Kejernihan 
Hal ini dapat dilihat dari sifat dan bentuk tubuhnya. pakan alam ikan di malam hari menyebabkan ikan tidak perlu penglihatan yang baik. Hal ini juga didukung dari bentuk tubuh . Fungsi ini berguna untuk meraba makanan.
Selain itu, sistem pernapasan ikan  menggunakan labirin, yang berarti bernapas ikan tidak bergantung pada oksigen terlarut dalam air. Dengan demikian, kondisi oksigen minimal ikan dapat bertahan hidup air berlumpur tersebut. Meskipun ikan  tidak suka air jernih, kita tidak bisa memasukan sembarangan air ke dalam kolam.
Bisa jadi kita memasukan air yang mengandung bakteri dan parasit yang dapat menyebabkan penyakit. sebagai penangkalnya yaitu dengan memberikan daun seperti yang disebutkan di atas sehingga air berwarna hijau.
7. Pakan
Pakan dilakukan tiga kali sehari yaitu pukul 07:00 pagi, 17:00 dan 22:00. Makanan tidak selalu harus 3 kali sehari, bisa jadi 4 kali, tergantung pada kebutuhan ikan akan makan.
Dalam proses pakan budidaya ikan diberikan dengan menggunakan jenis sentrat ikan 781-1 karena di dalamnya mengandung nutrisi yang di butuhkan ikan protein minimal 35%, lemak 10-16%, karbohidrat 15-25%, vitamin dan mineral.
Pemberian pakan tidak boleh terlalu berlebihan karena akan menimbulkan berbagai macam jenis penyakit akibat pakan yang mengendap yang tidak termakan oleh ikan. akan menyebabkan amonia beracun.
Tips : Pakan Alami Juga Bisa Di Berikan Seprti Kroto Semut Rangrang pakan ini akan lebih efektif dan efisien jika kita tau dan disini cara budidaya kroto untuk pakan ikan yang baik dan benar itu akan sangat menguntungkan bagi budidaya ikan.
8. Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama dan penyakit tidak bisa dianggap remeh karena sangat mempengaruhi baik volume produksi. maupun tingkat keberhasilan dalam budidaya ikan. Hama biasanya binatang yang berang-berang, burung pemakan ikan, kucing, dll Adapun penyakit seperti virus dan bakteri.
Pencegahan adalah dengan menggunakan semacam penghalang sehingga tidak ada hewan liar yang masuk ke kolam dan makan benih ikan. Untuk penyakit dapat diberikan obat-obatan yang banyak tersedia di toko perikanan, tergantung pada jenis penyakit yang menjangkit ikan .
Setelah Kurang lebih selama 90 hari, ikan akan dipanen. Pemanenan dilakukan dengan menyortir dengan memilih ikan yang layak untuk dikonsumsi (dijual) ukuran biasanya 4 sampai 7 ekor per kg atau sesuai dengan keinginan pembeli, maka ukuran yang lebih kecil dipelihara kembali.
oke sampai di sini dulu penjelasan cara berbudidaya ikan . semoga bermanfaat.

What's on Your Mind...

saya perlu kritik dan saran anda untuk jadi lebih baik

Postingan Populer

BLOGROLL

Diberdayakan oleh Blogger.