Home >Unlabelled > BUDIDAYA CABAI ORGANIK
BUDIDAYA CABAI ORGANIK
Posted on Selasa, 27 September 2011 by adyexrangga
A. PENDAHULUAN
Cabai dapat ditanam di dataran tinggi
maupun rendah, pH 5-6. Bertanam cabai dihadapkan dengan berbagai masalah
(resiko), diantaranya, teknis budidaya, kekurangan unsur, serangan hama dan
penyakit, dll.
PT. Natural Nusantara ( NASA ) berupaya
membantu penyelesaian masalah tersebut, agar terjadi peningkatan produksi cabai
secara kuantitas, kualitas dan kelestarian ( K-3 ), sehingga petani dapat
berkompetisi di era pasar bebas.
B. FASE PRATANAM
1. Pengolahan Lahan
· Tebarkan pupuk kandang dosis 0,5 -1
ton/ 1000 m2
· Diluku kemudian digaru (biarkan + 1
minggu)
· Diberi Dolomit sebanyak 0,25 ton /
1000 m2
· Dibuat bedengan lebar 100 cm dan parit
selebar 80 cm
· Siramkan SUPER NASA (1 bt) / NASA(1-2
bt)
- Super Nasa : 1 btl dilarutkan dalam 3
liter air (jadi larutan induk). Setiap 50 lt air tambahkan 200 cc larutan
induk.
Atau 1 gembor ( + 10 liter ) diberi 1
sendok makan peres SUPER NASA dan siramkan ke bedengan + 5-10 m.
- NASA : 1 gembor ( + 10 liter ) diberi
2-4 tutup NASA dan siramkan ke bedengan sepanjang + 5 - 10 meter.
· Campurkan GLIO 100 - 200 gr ( 1 - 2
bungkus ) dengan 50 - 100 kg pupuk kandang, biarkan 1 minggu dan sebarkan ke
bedengan.
· Bedengan ditutup mulsa plastik dan
dilubangi, jarak tanam 60 cm x 70 cm pola zig zag ( biarkan + 1 - 2 minggu ).
2. Benih
· Kebutuhan per 1000 m2 1 - 1,25 sachet
Natural CK -10 atau CK-11 dan Natural CS-20, CB-30
· Biji direndam dengan POC NASA dosis
0,5 - 1 tutup / liter air hangat kemudian diperam semalam.
C. FASE PERSEMAIAN ( 0-30 HARI)
1. Persiapan Persemaian
· Arah persemaian menghadap ke timur
dengan naungan atap plastik atau rumbia.
· Media tumbuh dari campuran tanah dan
pupuk kandang atau kompos yang telah disaring, perbandingan 3 : 1. Pupuk
kandang sebelum dipakai dicampur dengan GLIO 100 gr dalam 25-50 kg pupuk
kandang dan didiamkan selama + 1 minggu. Media dimasukkan polibag bibit ukuran
4 x 6 cm atau contong daun pisang.
2. Penyemaian
· Biji cabai diletakkan satu per satu
tiap polibag, lalu ditutup selapis tanah + pupuk kandang matang yang telah
disaring
· Semprot POC NASA dosis 1-2 ttp/tangki
umur 10, 17 HSS
· Penyiraman dilakukan setiap hari pada
pagi atau sore hari untuk menjaga kelembaban
3. Pengamatan Hama & Penyakit
a. Penyakit
· Rebah semai (dumping off), gejalanya
tanaman terkulai karena batang busuk , disebabkan oleh cendawan Phytium sp.
& Rhizoctonia sp. Cara pengendalian: tanaman yg terserang dibuang bersama
dengan tanah, mengatur kelembaban dengan mengurangi naungan dan penyiraman,
jika serangan tinggi siram GLIO 1 sendok makan (± 10 gr) per 10 liter air.
· Embun bulu, ditandai adanya bercak
klorosis dengan permukaan berbulu pada daun atau kotil yg disebabkan cendawan
Peronospora parasitica. Cara mengatasi seperti penyakit rebah semai.
· Kelompok Virus, gejalanya pertumbuhan
bibit terhambat dan warna daun mosaik atau pucat. Gejala timbul lebih jelas
setelah tanaman berumur lebih dari 2 minggu. Cara mengatasi; bibit terserang
dicabut dan dibakar, semprot vektor virus dengan BVR atau PESTONA.
b. H a m a
· Kutu Daun Persik (Aphid sp.),
Perhatikan permukaan daun bagian bawah atau lipatan
pucuk daun, biasanya kutu daun persik
bersembunyi di bawah daun. Pijit dengan jari koloni kutu yg ditemukan, semprot
dengan BVR atau PESTONA.
· Hama Thrip parvispinus, gejala
serangan daun berkerut dan bercak klorosis karena cairan daun diisap, lapisan
bawah daun berwarna keperak-perakan atau seperti tembaga. Biasanya koloni
berkeliaran di bawah daun. Pengamatan pada pagi atau sore hari karena hama akan
keluar pada waktu teduh. Serangan parah semprot dengan BVR atau PESTONA untuk
mengurangi penyebaran.
· Hama Tungau (Polyphagotarsonemus
latus). Gejala serangan daun berwarna kuning kecoklatan menggulung terpuntir ke
bagian bawah sepanjang tulang daun. Pucuk menebal dan berguguran sehingga
tinggal batang dan cabang. Perhatikan daun muda, bila menggulung dan mengeras
itu tandanya terserang tungau. Cara mengatasi seperti pada Aphis dan Thrip
D. FASE TANAM
1. Pemilihan Bibit
· Pilih bibit seragam, sehat, kuat dan
tumbuh mulus
· Bibit memiliki 5-6 helai daun (umur 21
- 30 hari)
2. Cara Tanam
· Waktu tanam pagi atau sore hari , bila
panas terik ditunda.
· Plastik polibag dilepas
· Setelah penanaman selesai, tanaman
langsung disiram /disemprot POC NASA 3-4 tutup/ tangki.
3. Pengamatan Hama
· Ulat Tanah ( Agrotis ipsilon ), aktif
malam hari untuk kopulasi, makan dan bertelur. Ulat makan tanaman muda dengan
jalan memotong batang atau tangkai daun. Siang hari sembunyi dalam tanah
disekitar tanaman terserang. Setiap ulat yang ditemukan dikumpulkan lalu
dibunuh, serangan berat semprot dengan PESTONA atau VIREXI
· Ulat Grayak ( Spodoptera litura &
S. exigua ),
Ciri ulat yang baru menetas / masih
kecil berwarna hijau dengan bintik hitam di kedua sisi dari perut/badan ulat, terdapat
bercak segitiga pada bagian punggungnya (seperti bulan sabit). Gejala serangan,
larva memakan permukaan bawah daun dan daging buah dengan kerusakan berupa
bintil-bintil atau lubang-lubang besar. Serangan parah, daun cabai gundul
sehingga tinggal ranting-rantingnya saja. Telur dikumpulkan lalu dimusnahkan,
menyiangi rumput di sekitar tanaman yang digunakan untuk persembunyian. Semprot
dengan VITURA, VIREXI atau PESTONA.
· Bekicot/siput. Memakan tanaman,
terutama menyerang malam hari. Dicari di sekitar pertanaman ( kadang di bawah
mulsa) dan buang ke luar areal.
E. FASE PENGELOLAAN TANAMAN (7-70 HST)
1. Penyiraman dapat dilakukan dengan
pengocoran tiap tanaman atau penggenangan (dilep) jika dirasa kering.
2. Pemupukan lewat pengocoran dilakukan
seminggu sekali tiap lubang. Pupuk kocoran merupakan perbandingan campuran
pupuk makro Urea : SP 36 : KCl : NASA = (250 : 250 : 250) gr dalam 50 liter ( 1
tong kecil) larutan. Diberikan umur 1 - 4 minggu dosis 250 cc/lubang, sedang
umur 5-12 minggu dengan perbandingan pupuk makro Urea : TSP : KCl : NASA = (500
: 250 : 250) gr dalam 50 liter air, dengan dosis 500 cc/lubang.
Kebutuhan total pupuk makro 1000 m2 :
Jenis Pupuk 1 - 4 minggu (kg) 5
- 12 minggu
(kg)
Urea 7 56
SP-36 7 28
KCl 7 28
Catatan :
- Umur 1 - 4 mg 4 kali aplikasi (± 7
tong/ aplikasi)
- Umur 5-12 mg 8 kali aplikasi (± 14
tong/aplikasi)
3. Penyemprotan POC NASA ke tanaman
dengan dosis 3-5 tutup / tangki pada umur 10, 20, kemudian pada umur 30, 40 dan
50 HST POC NASA + Hormonik dosis 1-2 tutup/tangki.
4. Perempelan, sisakan 2-3 cabang utama
/ produksi mulai umur 15 - 30 hr.
5. Pengamatan Hama dan Penyakit
· Spodoptera litura/ Ulat grayak Lihat
depan.
· Kutu - kutuan ( Aphis, Thrips, Tungau
), lihat fase persemaian.
· Penyakit Layu, disebabkan beberapa
jamur antara lain Fusarium, Phytium dan Rhizoctonia. Gejala serangan tanaman
layu secara tiba-tiba, mengering dan gugur daun. Tanaman layu dimusnahkan dan
untuk mengurangi penyebaran, sebarkan GLIO
· Penyakit Bercak Daun, Cercospora
capsici. Jamur ini menyerang pada musim hujan diawali pada daun tua bagian
bawah. Gejala serangan berupa bercak dalam berbagai ukuran dengan bagian tengah
berwarna abu-abu atau putih, kadang bagian tengah ini sobek atau berlubang.
Daun menguning sebelum waktunya dan gugur, tinggal buah dan ranting saja.
Akibatnya buah menjadi rusak karena terbakar sinar matahari. Pengamatan pada
daun tua.
· Lalat Buah (Dacus dorsalis), Gejala
serangan buah yang telah berisi belatung akan menjadi keropos karena isinya
dimakan, buah sering gugur muda atau berubah bentuknya. Lubang buah
memungkinkan bakteri pembusuk mudah masuk sehingga buah busuk basah. Sebagai
vektor Antraknose. Pengamatan ditujukan pada buah cabai busuk, kumpulkan dan
musnahkan. Lalat buah dipantau dengan perangkap berbahan aktif Metil Eugenol 40
buah / ha
· Penyakit Busuk Buah Antraknosa
(Colletotrichum gloeosporioides), gejala serangan mula-mula bercak atau
totol-totol pada buah yang membusuk melebar dan berkembang menjadi warna
orange, abu-abu atau hitam. Bagian tengah bercak terlihat garis-garis melingkar
penuh titik spora berwarna hitam. Serangan berat menyebabkan seluruh bagian
buah mengering. Pengamatan dilakukan pada buah merah dan hijau tua. Buah
terserang dikumpulkan dan dimusnahkan pada waktu panen dipisahkan. Serangan
berat sebari dengan GLIO di bawah tanaman.
2 Responses to “adyexrangga”
Postingan Populer
-
Bagi sahabat yang bekerja di perusuhaan kontruksi atau sebagai perencana pembangunan ataupun sahabat senang dalam mendesai dan meng...
-
Optimized Searching means use of various techniques to improve a web site's ranking in the search engines and thus attract more visi...
-
cara menanam kacang panjang yang baik dan benar nih gang saya mau berbagi info tentang pertanian yaitu ca...
-
1. Masuk ke akun blog anda 2. Untuk tampilan akun blogger lama masuk ke tab edit html , sedangkan untuk tampilan akun blogger baru, masuk ...
-
A. PENDAHULUAN Cabai dapat ditanam di dataran tinggi maupun rendah, pH 5-6. Bertanam cabai dihadapkan dengan berbagai masalah (resik...
-
cara cepat dapat dollar hanya 5 menit ANDA TIDAK AKAN MENDAPATKAN YANG ANDA INGINKAN,TAPI ANDA AKAN MENDAPATKAN ...
-
berburu dollar cara gratis Harap luang kan waktu mu sejenak sob . karena ini sangat bermanfaat , untuk masa depan...
-
dapat dollar dengan online nih gank aku bagi tautan yang mau dapat dolar dengan online sudah termasuk cara - cara nya yang ...
-
hunting dollar free way Please spare a moment's time mu sob. because of this, it is very beneficial to our future sob. ...
-
software penghasil dolar neh gang aku kasih tau lagi software penghasil dolar ngapa disebut software penghasil dolar yang satu...
BLOGROLL
Diberdayakan oleh Blogger.
ecco shoes
nike air max 87
cheap jordans for sale
ugg australia
pandora charms
louis vuitton outlet online
coach canada outlet
los angeles angels jerseys
coach factorty outlet
air jordans
cc20181102
fenty puma
jordan shoes
yeezys
nike shox for women
nmd
kd 11 shoes
converse shoes
jimmy choo shoes
nike air force 1 high
air max 2018